Semua Mobil Toyota Berhenti Akibat Gempa di negara Jepang "SImak Artikelnya"

Arguably, the earthquake that occurred in Japan on Thursday (4/16/2016) ago indeed very large. Because the quake that one is able to force the plant world automotive giants from Japan, Toyota to shut down the factory. Although practically typically experienced disasters due to its geographical location which is prone to disaster, and yet Japan does not mean being immune to natural disasters. This incident became a short proof there are some things that simply can not be controlled by humans.
Diperdebatkan, gempa yang terjadi di Jepang pada Kamis (2016/04/14) lalu memang sangat besar. Karena gempa yang satu ini mampu memaksa otomotif raksasa dunia tanaman dari Jepang, Toyota untuk menutup pabrik. Walaupun bisa dibilang biasanya mengalami bencana karena lokasi geografis yang rawan bencana, namun Jepang tidak berarti menjadi kebal terhadap bencana alam. Kejadian ini menjadi bukti singkat ada beberapa hal yang tidak bisa dikendalikan oleh manusia. 

Dismissal of the Toyota plant is reportedly not due to damage to plant infrastructure or worry about aftershocks, as is common in Indonesia when disaster. Based on official infromasi from Toyota, the dismissal of the factory due to the supply chain and all kinds of materials required by a plant to a standstill owing to the earthquake. This announcement comes via the official website of Toyota on Sunday yesterday (17/04/2016). This refers to the inability of a supplier company, Renesas Electronics Corp., to complete its work due to the earthquake. Though the company is a key maker of microchips control everything about the start of the fuel injection system to the air bag.
Semua Mobil Toyota Berhenti Akibat Gempa di negara Jepang "SImak Artikelnya"


Pemberhentian pabrik Toyota dilaporkan bukan karena kerusakan infrastruktur tanaman atau khawatir tentang gempa susulan, seperti yang umum di Indonesia saat bencana. Berdasarkan information resmi dari Toyota, pemberhentian pabrik karena rantai pasokan dan semua jenis bahan yang dibutuhkan oleh tanaman untuk berhenti karena gempa. Pengumuman ini datang melalui situs resmi Toyota, Minggu kemarin (17/04/2016). Hal ini mengacu pada ketidakmampuan perusahaan pemasok, Renesas Electronics Corp, untuk menyelesaikan pekerjaannya akibat gempa. Meskipun perusahaan adalah pembuat kunci dari microchip mengendalikan segala sesuatu tentang awal sistem injeksi bahan bakar ke kantong udara. 

Dismissal of the Toyota factory rounding lasted one week. The reason, such termination takes place on Monday (04/17/2016) until next Saturday (04/23/2016). Assumption day of the week is an international holiday, it even had the plant operational stopped for one week. Quoted from Kompas (19/04/2016), the models of Toyota stated stopped being produced as a result of this incident was crossover RAV4, Prius hybrids, as well as the Scion xB and tC for the United States.
Pemberhentian Toyota pabrik pembulatan berlangsung satu minggu. Pasalnya, penghentian tersebut terjadi pada Senin (2016/04/17) hingga Sabtu (2016/04/23). hari asumsi dalam seminggu adalah hari libur internasional, bahkan memiliki pabrik operasional berhenti selama satu minggu. Kutipan dari Kompas (19/04/2016), model dari Toyota menyatakan berhenti diproduksi sebagai hasil dari kejadian ini adalah crossover yang RAV4, Prius hibrida, serta Scion xB dan tC untuk Amerika Serikat. 


Toyota estimates that on April 20 tomorrow be the day a determination of whether the Toyota plant has been able to produce as usual. Of course, it also refers to the production capabilities of Renesas as the chain of production of Toyota. Reporting from the same source, Renesas also experienced dismissal of the production due to the Japanese earthquake in 2011 ago.
Toyota memperkirakan bahwa pada tanggal 20 April besok menjadi hari penentuan apakah pabrik Toyota telah mampu menghasilkan seperti biasa. Tentu saja, itu juga mengacu pada kemampuan produksi dari Renesas sebagai rantai produksi dari Toyota. Dilansir dari sumber yang sama, Renesas juga mengalami pemberhentian produksi akibat gempa Jepang pada tahun 2011 lalu. 

whether the Japanese earthquake will affect the schedule TOYOTA SIENTA market in Indonesia. Because, although made in Indonesia is certainly a 'subordinate' Toyota in Japan, TOYOTA SIENTA reasonable to have parts that come from Japan. Surely this is reinforced by the assumption that the TOYOTA SIENTA is a product of Toyota Japan in Indonesiakan. Moreover, given TOYOTA SIENTA still be found roaming run the test on the streets, it is not likely that test results lead to the choice fell to the original parts from Japan.
apakah gempa Jepang akan mempengaruhi jadwal pasar Toyota Sienta di Indonesia. Karena, meskipun dibuat di Indonesia tentu saja merupakan 'bawahan' Toyota di Jepang, Toyota Sienta wajar untuk memiliki bagian yang berasal dari Jepang. Tentunya ini diperkuat oleh asumsi bahwa Toyota Sienta adalah produk dari Toyota Jepang di Indonesiakan. Selain itu, mengingat Toyota Sienta masih ditemukan roaming menjalankan tes di jalanan, bukan tidak mungkin bahwa hasil tes menyebabkan pilihan jatuh ke bagian asli dari Jepang. 

0 Response to "Semua Mobil Toyota Berhenti Akibat Gempa di negara Jepang "SImak Artikelnya""

Posting Komentar