Ahok telah memberikan 100 Juta/Bulan, Sekda DKI Sangkal untuk Membuat Situs Bang Ipul

Jakarta Governor Basuki T Purnama (Ahok) calls often given operational funds Rp 100 million to the Secretary of DKI Saefullah. The money should be used for the welfare of the citizens of the capital.
Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) panggilan sering diberikan dana operasional Rp 100 juta kepada Sekretaris DKI Saefullah. uang yang harus digunakan untuk kesejahteraan warga ibukota.

But later Ahok suspect the money was actually used for anything else by Bang Ipul, greeting familiar Saefullah. Ahok suspect that hundreds of millions used to create his personal website.
Tapi kemudian Ahok menduga uang itu benar-benar digunakan untuk hal lain oleh Bang Ipul, sapaan akrab Saefullah. Ahok menduga bahwa ratusan juta yang digunakan untuk membuat situs pribadinya.

I love money for Mr. Saifullah, 'This I love you money Rp 100 million each month so that there is money to the community'. Would be used to build (sites) campaign governors may also, sir. Yes really. Nah long appeared Ipul website Bang, "Ahok said while talking to reporters at his private residence in Pantai Mutiara, Pluit, North Jakarta, Sunday (05/01/2016) after receiving the 2016 Economic Census officials. 
Saya suka uang untuk Mr. Saifullah, 'Ini aku mencintaimu uang Rp 100 juta setiap bulan sehingga ada uang untuk masyarakat'. Akan digunakan untuk membangun (situs) gubernur kampanye mungkin juga, Pak. Ya benar-benar. Nah situs Ipul lama muncul Bang, "kata Ahok saat berbincang dengan wartawan di kediaman pribadinya di Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta Utara, Minggu (2016/05/01) setelah menerima 2016 pejabat Sensus Ekonomi.

I said to him, as long as he still love letter with the correct signatures are also not okay. Wants to forward my opponents are also not a problem. That's my principle, the more you want to be the governor of the better. DKI people want to listen, "he continued. 
 Saya berkata kepadanya, selama dia masih mencintai surat dengan tanda tangan yang benar juga tidak apa-apa. Ingin meneruskan lawan saya juga tidak masalah. Itu prinsip saya, semakin Anda ingin menjadi gubernur yang lebih baik. orang DKI ingin mendengarkan, "lanjutnya.

Ahok telah memberikan 100 Juta/Bulan, Sekda DKI Sangkal untuk Membuat Situs Bang Ipul


Menanggapi pernyataan Ahok, Bang Ipul berbicara. Dia mengaku menerima Rp 100 juta dari Ahok setiap bulan selama setahun terakhir untuk tujuan menghadiri pernikahan atau acara warga. Namun Bang Ipul tegas membantah uang tersebut digunakan untuk membuat situs demi kampanyenya untuk memenuhi Pemilihan Gubernur Jakarta 2017.

"(Uang) Kebijakan itu dari Gubernur, Sekretaris diberikan operasional Rp 100 juta per bulan yang kira-kira telah berjalan selama satu tahun. Anggaran Gubernur operasional untuk undangan dan lainnya, laporan penting. Dulu tuh Pak Bambang (Walikota Timur Jakarta, Bambang Musyawardana-red) ditanya, berapa banyak uang melakukan walikota untuk undangan dan lain-lain? Ya sekitar Rp 40-50 jutalah Pak, jadi, "kata Bang Ipul saat dikonfirmasi wartawan di bidang IRTI Monas, Jakarta Pusat, Senin (2/5 / 2016).

Ahok melantik Saefullah menjadi Sekretaris DKI (Agung Pambudhy / AFP)


"Nah ketika datang ke kampanye, saya membantah. Jika kampanye adalah orang yang memiliki berjalan positif bagi gubernur atau wakil gubernur. Saya tidak pernah menjalankan kampanye untuk diri saya untuk menjadi gubernur atau wakil. Seperti yang saya jalankan, jika Sekretaris itu diundang untuk mewakili gubernur atau wakil gubernur menghadiri acara apa lagi, maka saya akan harus memberikan pidato. dalam pidato saya yang salah satunya adalah program dari pemerintah kota, begitu pula acara kampanye baseball, "katanya.

Untuk Bang Ipul, jika ia benar-benar kampanye maka jelas melanggar sumpahnya sebagai PNS, negara alias. Jadi dia membantah menyebut Ahok uang tersebut digunakan untuk keperluan kampanye melalui situs pribadinya.

Saefullah saat peresmian RPTRA Menteng (Ari Saputra / AFP)


chat grup di WhatsApp

Selain masalah Rp 100 juta, Ahok juga menyebutkan perilaku Bang Ipul yang sering berubah 180 derajat dalam kelompok saat masa kampanye Pilgub WhatsApp, 2012 lalu. Dimana pada saat itu, kata Ahok, isu SARA yang sangat ketat untuk menjatuhkan Ahok.

WhatsApp kelompok anggota dari beberapa pejabat kota. Beberapa dari mereka walikota dan bupati dan istri-istri mereka. Sebagian besar isi dari percakapan di chat dalam kelompok, menurut Ahok, itu tidak etis karena meminta untuk tidak memilih salah satu pasangan tetapi orang lain dalam pemilihan gubernur 2012.

Jokowi-Ahok saat Pemilihan Gubernur Jakarta 2012 (Hasan Al Hasby / AFP)


Bang Ipul juga mengklarifikasi pernyataan Ahok. Dia menjelaskan bahwa dia tidak pernah dimaksudkan untuk menjelekkan apalagi menyebar kampanye hitam di belakang Ahok. Dia mengaku saat itu tidak tahu masing-masing kandidat Jokowi-Ahok maju dalam pemilihan gubernur 2012.

"Pertanyaan tentang kampanye negatif, saya tidak tahu. Jika saya digunakan untuk memasang sedemikian walikota, saya melaksanakan tugas-tugas saya. Dulu ada layanan malam terpadu, saya tidak tahu. Saya tidak tahu deh kalau ada tape. saya tidak tahu wafel saya direkam atau bagaimana, "katanya.

Ketika ditanya lebih lanjut, Bang Ipul mengaku lupa pernah mengatakan apa-apa dalam kelompok itu. Ia juga menegaskan bahwa ia sebagai PNS netral, tidak mendukung calon gubernur, termasuk Fauzi Bowo (Foke) -Nachrowi Ramli atau pasangan lain.

"PNS yang tepat untuk menjadi netral. Di masa lalu, saya tidak tahu Pak Jokowi Pak Ahok, sama sekali enggak tahu. Sya juga ketika Mr. Bowo hilang, saya juga bersiap-siap minimal 3 bulan aku berubah. Aku bersiap-siap untuk diganti. Tapi ternyata Pak Jokowi dan Ahok (pas menang) berpikir yang berbeda, saya tetap jadi walikota diberi mandat untuk mengatur Tanah Abang dan Latuharhari. Eh, saya tidak tahu diminta untuk berpartisipasi dalam Sekretaris seleksi, kemudian menjadi Sekretaris , "jelas Bang Ipul.

0 Response to "Ahok telah memberikan 100 Juta/Bulan, Sekda DKI Sangkal untuk Membuat Situs Bang Ipul"

Posting Komentar