INILAH.COM, Detroit – Kawasan Amerika Utara, yang juga mencakup Amerika Serikat, selama ini merupakan lahan yang menjanjikan dolar bagi para produsen otomotif, terutama dari Jepang dan Korea Selatan. Namun, pasar terbesar itu kini mulai redup dengan kian banyaknya mobil 'nongkrong' di ruang pajang. Apa yang sebenarnya terjadi?
Selama Februari, hampir semua produsen mobil mengalami penurunan penjualan. Banyak produk mereka tak dilirik konsumen dan hanya menghuni ruang pajang. Para tenaga pemasar tak lagi sibuk melayani konsumen yang ingin melakukan uji kendara (test drive). Mereka justru sibuk mencari strategi agar mobil-mobil itu segera bisa diboyong ke garasi para konsumen.
Kesuraman tak hanya menggelayuti pabrikan-pabrikan AS, tapi juga menyasar produsen raksasa Jepang sekelas Toyota. Jika sampai Toyota juga terimbas kemerosotan penjualan, berarti masalahnya sangat pelik.Kondisi ini juga tak hanya dialami industri otomotif, tapi juga pasar-pasar industri lainnya. Ini semua karena krisis kredit perumahan berisiko tinggi (subprime mortgage) yang menghancurkan industri perbankan dan keuangan di perekonomian terbesar sejagad itu.
Dengan ketatnya kredit, konsumen tak berani lagi menyambangi ruang pamer mobil. Mereka hanya bisa ngiler melihat mobil-mobil baru dari balik kaca show room.Pabrikan mobil terbesar dunia, General Motors (GM), selama Februari hanya mampu menjual 268.737 unit kendaraan. Ini berarti turun 12,9% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Nasib yang sama juga dialami Toyota, Ford, dan Chrysler.
Tapi yang aneh, kelesuan penjualan mobil ternyata tak menyambangi dua pabrikan besar Jepang, Honda dan Nissan. Produsen nomor dua dan tiga Jepang ini mengklaim meraih peningkatan penjualan dibanding Februari 2007.
Pusat Data Berita Otomotif melaporkan, pasar mobil baru di AS masih mengalami tekanan awal tahun ini. Dibanding pencapaian penjualan Februari tahun lalu, pasar AS yang sepanjang bulan lalu mencatat volume penjualan 1,17 juta unit, atau rontok 6,3%. Bahkan jumlah akumulasi penjualan Januari dan Februari 2008 yang hanya mencatat angka 2,22 juta unit ikut turun 5,4% dibanding periode yang sama 2007.
"Februari menjadi masa yang berat bagi seluruh industri di Amerika Serikat,” ucap Wakil Presiden Penjualan, Pelayanan, dan Pemasaran GM, Mark LaNave.
Di antara pabrikan yang tertekan selama Februari tahun ini adalah Toyota, yang penjualannya merosot 2,8% dibanding bulan yang sama tahun lalu. Toyota yang pada Februari 2008 menjual 187.330 unit, bulan lalu hanya melego 182.169 unit (turun 5.161 unit).
Setali tiga uang dengan Toyota adalah Chrysler. Pabrikan yang kini giat mengincar mitra dari India itu menderita penurunan 14% dibanding Februari 2007. Bulan lalu Chrysler hanya melego 150.093 unit, sementara Januari 174.506 unit.Pabrikan nomor dua terbesar di AS, Ford, juga bernasib sial. Di tengah
isu tenaga kerja yang masih akan terus mengganggu, Ford mengalami penurunan penjualan 6,7% pada Februari lalu dibanding 2007, atau hanya terjual 196.060 unit. Menurut Ford, ini dampak dari pengurangan jumlah armada sebesar 20% oleh perusahaan penyewaan kendaraan.
Kendati menderita penurunan, namun penjualan Ford bulan lalu mencatat sejarah tersendiri di AS. Untuk pertama kali sejak Juni 2007 penjualan Ford berada di atas Toyota, atau kedua setelah GM. Ini berkat larisnya sedan hatchback Focus yang mengalami pertumbuhan 10,6% dibanding bulan yang sama 2007.
Honda memiliki nasib berbeda. Dalam dua bulan pertama 2008, pabrikan raksasa Jepang yang banyak menghasilkan mobil tak haus bensin ini mencatat kenaikan penjualan 1,5% dari periode yang sama 2007. Pada Februari 2008, Honda meraih penjualan 115.397 unit. Ini naik 4,9% dari bulan yang sama tahun lalu, yang melego 110.026 unit.
Kendati terjadi penurunan penjualan 0,8% pada divisi mobil mewah mereka, Acura, Honda mampu menaikkan penjualan 1,9% untuk kategori truk ringan. Perusahaan yang dipimpin Takeo Fukui ini juga pantas berterimakasih pada Fit/Jazz, Pilot, dan CR-V, yang berkontribusi besar pada peningkatan penjualan.
Kinerja apik juga dialami Nissan, yang tahun ini menargetkan masuk tiga besar penjualan di dunia. Dibanding Februari tahun lalu, perolehan penjualannya tercatat 86.219 unit selama bulan kedua tahun ini, atau naik 1,2%.
Adalah SUV Murano terbaru yang mendominasi catatan prestasi Nissan bulan lalu. Nissan mengatakan telah menjual 10.074 unit Murano sepanjang bulan lalu. Sementara sedan Versa, Altima, dan Maxima, mengalami pertumbuhan penjualan 15,4%.Para pemain di 'papan tengah', seperti Mazda dan Suzuki, juga meraih peningkatan penjualan sepanjang Februari dibanding tahun lalu. Suzuki mencatat peningkatan 2,5%, sementara Mazda 6,7%.
Dengan belum jelasnya masa depan perekonomian AS, yang juga terimbas oleh tingginya harga minyak dan lemahnya mata uang dolar AS, kemungkinan besar para pemasar mobil masih akan gigit jari menunggu konsumen yang tak kunjung datang. [P1]
sumber : INILAH.COM
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Otomotif Terimbas Krisis"
Posting Komentar